Jumat, 3 Februari 2023
  • Pedoman Media Siber
  • BERANDA
  • Opini
  • Editorial
  • Budaya
  • Esai
  • Sastra
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Login
No Result
View All Result
malang
Home Opini

Kajoetangan Heritage dan Potret Sejarah Malang yang Terekam

Desy Proklawati, S.S., M.Pd. oleh Desy Proklawati, S.S., M.Pd.
6 bulan yang lalu
in Opini, Wisata
Waktu Baca: 3 menit
0
Kajoetangan Heritage dan Potret  Sejarah Malang yang Terekam
15
SHARES
150
VIEWS
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Telegram

Minggu malam. Jarum jam menunjukkan pukul 7. Koridor Kayutangan tampak sedikit ramai. Belasan muda-mudi duduk-duduk di bangku-bangku yang berjejer rapi, di bawah temaram lampu berdesain vintage. Beberapa dari mereka tampak asyik selfie. Yang lainnya menonton dan mengabadikan konser musik dadakan musikus-musikus lokal dalam layar ponsel sembari menyanyikan tembang-tembang lawas milik Koes Plus.

Sejak direnovasi besar-besaran pada tahun 2020 lalu, kawasan Kayutangan sudah disebut-sebut bakal menjadi episentrum-nya daerah heritage di Kota Malang, bahkan mengalahkan Ijen Boulevard. Hasilnya, jualan konsep sejarah dan segala kearifan lokal tampak menemui jalan terangnya, terlihat dari rutinnya jumlah kunjungan, bahkan antusiasme masyarakat membuat jalan ini penuh saat acara Malang 108 Rise and Shine Kayutangan Heritage.

Artikel Terkait

Indonesian Old Cinema Museum, Bernostalgia dengan Layar Tancap

Indonesian Old Cinema Museum, Bernostalgia dengan Layar Tancap

18 Agustus 2022
Menelusuri Kisah Memory of the World di Museum Panji

Menelusuri Kisah Memory of the World di Museum Panji

2 Agustus 2022


Sudah banyak literatur yang membahas mengenai Kayutangan. Pada zaman pendudukan Belanda, Kayutangan dikatakan sebagai pusat pertokoan dan perdagangan, yang pernah mengalami masa kejayaan sekitar dekade 1930-an hingga 1940-an. Selain itu, daerah yang berada di sebelah utara alun-alun ini juga menjadi akses utama yang menghubungkan antara Malang dengan Pasuruan dan Surabaya.


Namun, kecemerlangan Kayutangan sebagai pusat pertokoan perlahan meredup pada era 1990-an. Saat itu, pusat perbelanjaan modern mulai didirikan. Gedung-gedung tinggi mulai dibangun, yang Ironisnya harus membongkar sejumlah bangunan lawas bersejarah. Fakta bahwa Kayutangan menyisakan sekelumit sejarah tentang Malang pun perlahan dilupakan dan akhirnya hanya menjadi jalan raya biasa serupa jalan yang lain.


Untung saja, Pemerintah Kota Malang sadar bahwa ada artefak yang tidak boleh dilupakan dan harus dimunculkan serta dilestarikan. Pada tahun 2019, penataan kawasan Kayutangan pun mulai dilakukan. Proyek ini dibagi menjadi tiga zona, pedestrian diatur sedemikian rupa agar memunculkan kesan lawas, bollard berbentuk bola dan tiang beton pembatas jalan dipasang, sedangkan batu andesit di Monumen Chairil Anwar ditata ulang.


Dalam Diskusi dan Bedah Heritage Peduli Kotaku bertajuk Arep Diapakno Kayutangan Iki pada Januari 2022 lalu, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Kota Malang mengatakan, konsep pembangunan bertujuan mengembalikan kesan sejarah Kayutangan sebagai pusat perdagangan dan tempat ‘kongkow’. Oleh karena itu, upaya mempercantik pedestrian dan memberikan tempat bagi UMKM serta pelaku seni adalah tujuan utamanya. Tak lupa, sebagai daya tarik jual perlu penambahan nama sebagai brand image: ‘heritage’.
Hasilnya, hingga kini masih ada masyarakat yang pro dan kontra. Konsep yang diusung Pemerintah Kota Malang dianggap ‘terlalu Malioboro’ dan dinilai sudah salah arah. Kenapa harus berkiblat ke Malioboro? Bukankah Malang punya ciri khas yang membedakannya dengan daerah lain? Dengan sejarah Malang yang sangat kental nuansa Belanda, ditambah masih ada sejumlah bangunan peninggalan kolonial yang utuh dan berada di pusat kota, seharusnya Kayutangan lebih menonjolkan nuansa indische, seperti yang dapat dilihat di perkampungannya.
Yang punya wewenang mungkin punya alasan lain kenapa memilih konsep Malioboro, meski terus disanggah. Seiring semakin banyak anak muda kekinian yang tampaknya sudah bosan dengan kehidupan Malang yang semakin urban dan teratur, ide menggabungkan konsep heritage dengan destinasi wisata yang populer tentu menjadi tips jitu untuk mendatangkan banyak orang, bahkan masyarakat dari luar daerah.
Lihat saja, hampir tiap malam, kawasan Kayutangan sekarang tidak pernah sepi pengunjung. Ada yang hanya duduk santai sambil bercengkrama dengan rekan sejawat, ada yang asyik bermain kamera HP, ada pula yang memesan kopi panas atau membeli kudapan. Tujuan mereka sama, bersantai sejenak meminggirkan kesibukan, tanpa aturan dan keseragaman.
Lalu, apakah mereka menikmati kilas balik sejarah kolonial yang ditawarkan? Bisa iya, bisa pula tidak. Kalau mengagumi bangunan dan ornamen klasik serta segala tata letaknya, bisa jadi. Namun, mengetahui sejarahnya, belum tentu. Toh, rata-rata anak zaman sekarang agaknya tidak terlalu memedulikan masa lalu. Mereka percaya bahwa hidup sekarang untuk hari ini.
Jadi, untuk saat ini, sangat naif kalau kita berpikir Kajoetagan Heritage adalah spot yang cocok untuk menyelami perjalanan dan sejarah Kota Malang. Yang ada, ini adalah sumber ekonomi baru bagi keberlanjutan hidup banyak orang di kota tersebut. Akhirnya, potret sejarah Malang yang terekam tentu masih sekedar menjadi muatan.

*Desy Proklawati, S.S., M.Pd. adalah Dosen FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Wisnuwardhana Kota Malang

Tags: Utama

Disarankan

Dunia Atap dan Lagu Cinta

Dunia Atap dan Lagu Cinta

24 Juli 2022
6 Kuliner Legendaris Kota Malang, Eksis Sebelum Indonesia Merdeka

6 Kuliner Legendaris Kota Malang, Eksis Sebelum Indonesia Merdeka

24 Juli 2022

Artikel Populer

  • Museum Mpu Purwa, Gudangnya Artefak Malang yang Terbunuh Sepi

    Museum Mpu Purwa, Gudangnya Artefak Malang yang Terbunuh Sepi

    20 dibagikan
    Share 8 Tweet 5
  • Kajoetangan Heritage dan Potret Sejarah Malang yang Terekam

    15 dibagikan
    Share 6 Tweet 4
  • 15 Saluran Siaran TV Digital Kota Malang per Juli 2022

    12 dibagikan
    Share 5 Tweet 3
  • Spot Wisata Hits di Poncokusumo, Menyesal Kalau Gak Mampir

    8 dibagikan
    Share 3 Tweet 2
  • 7 Festival Kampung di Malang Raya, Ajang Rekreasi dan Edukasi

    7 dibagikan
    Share 3 Tweet 2
MALANG.info

MALANG.INFO adalah portal informasi Malang Raya yang beroperasi sejak 24 Juli 2022

Kategori

Redaksi

Redaksi menerima kiriman artikel seputar apa saja yang menarik di Malang Raya. Artikel dapat dikirim melalui WhatsApp dan artikel akan dimuat dalam waktu maksimal 48 jam. Pastikan nomor yang Anda gunakan untuk WhatsApp bisa dikirimi pulsa karena kami akan mengirimkan pulsa sebagai ucapan terima kasih. Bila tidak dimuat dalam kurun waktu tersebut, artikel dianggap kembali ke pengirim.

DUKUNG KAMI

  • Pedoman Media Siber

© 2022 MALANG - Portal Informasi Malang Raya.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • Opini
  • Editorial
  • Budaya
  • Esai
  • Sastra
  • Olahraga
  • Pendidikan

© 2022 MALANG - Portal Informasi Malang Raya.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In